Gohyong Makanan Khas Mana

Gohyong Makanan Khas Mana

Indonesia memiliki banyak makanan tradisional yang identik dengan warna hijau. Warna yang cantik dengan rasa manis gurihnya ini selalu sukses bikin jatuh cinta. Tak sulit, makanan ini bisa dengan mudah ditemukan di pasar-pasar tradisional Indonesia.

Berikut deretan makanan khas Indonesia berwarna hijau yang menggugah selera siapa saja yang melihatnya.

Makanan bulat dengan parutan kelapa di atasnya dan isian gula merah yang meleleh di dalamnya ini gak pernah bosan untuk dikunyah. Klepon mudah ditemui di pasar tradisional, Jawa. Makanan berwarna hijau ini memiliki rasa manis dan gurih

Terdengar asing, jaje lak lak merupakan makanan khas Bali yang terbuat dari tepung terigu, bentuknya mirip serabi namun lebih tebal.

Jaje lak lak Bali ini identik dengan warna hijau, parutan kelapa, serta karamel gula merah yang ada diatasnya. Jajanan ini mudah sekali ditemukan di pasar tradisional Bali.

Lupis adalah makanan tradisional khas Indonesia yang berbentuk segitiga dan berwarna hijau. Terbuat dari ketan, dan santan; lupis pun memiliki isian gula merah lumer di dalamnya. Makin enak, lupis disajikan dengan parutan kelapa dan gula karamel. Manisnya bikin nagih.

Baca Juga: 6 Jajanan Enak Khas Pontianak yang Bisa Dijadikan Inspirasi Camilan

Dadar gulung adlaah salah satu jajanan khas Indonesia yang menjadi favorit. Berwarna hijau dan berbentuk lonjong, dadar gulung memiliki isian kelapa yang dibumbui dengan gula merah.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Dadar gulung sangat mudah didapatkan, baik di pasar, toko kue, atau abang abang sayur yang biasa lewat didepan rumah. Rasa makanan ini manis gurih pas untuk camilanmu.

Kue mendut atau kue bugis adalah makanan tradisional Indonesia yang legit dan berwarna hijau. Memiliki isian gula merah dengan parutan kelapa, kue mendut disajikan dalam bungkusan daun pisang. Namun kue bugis juga sering dibuat berbentuk bulat dengan warna warni.

Sudah pernah coba belum?

Putu ayu merupakan kue sejuta umatnya Indonesia.

Putu ayu berwarna hijau dengan bentuk cetakan bunga khasnya. Rasanya empuk manis dan aromanya harum. Putu ayu sangat mudah dibuat yaitu dengan cara dikukus.

Kue hijau ini sering jadi isian snack arisan atau acara lainnya. Putu ayu makin enak dengan parutan kelapa yang menghias atas kue tersebut.

Sekilas mirip es pisang ijo, namun makanan khas Bali ini disajikan tanpa kuah. Makanan ini terbuat dari pisang dan tepung beras yang direbus dan diberi pewarna makanan berwarna hijau. Lalu disajikan didalam piring lengkap dengan parutan kelapa.

Pisang rai sangat enak dijadikan camilan di kala santai atau takjil saat berbuka puasa.

Sering jadi camilan atau isian snack dalam acara tertentu, makanan tradisional berwarna hijau diatas pasti sangat familiar denganmu. Dari ketujuh makanan di atas, mana nih yang jadi favoritmu?

Baca Juga: 6 Jajanan Tradisional Ini Jadi Favorit Rich Brian Lho, Apa Saja?

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

TEMPO.CO, Jakarta - Tahukah asal usul kuliner gohyong? Dari namanya seperti mendekati kuliner Korea Selatan, tapi ternyata bukan dari negeri drakor itu.

Makanan viral ini merupakan kreasi baru meskipun telah ada sejak lama di Indonesia? Daripada hanya mengikuti tren, mari teliti lebih dalam mengenai asal muasal dan makna dari makanan gohyong ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jika ditelusuri dari akar kata dan sejarahnya, gohyong berasal dari istilah Ngo-hiang atau ngohiong, yang merupakan makanan khas dari budaya Peranakan Tionghoa. Makanan ini berasal dari daerah Fujian di Tiongkok dan menyebar ke daerah lain karena dibawa oleh para perantau dari etnis Hokkien dan Teocheow.

Itu sebabnya, ngohiong dapat ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia yang memiliki populasi Tionghoa yang cukup signifikan, seperti Medan, Jakarta, Bogor, dan Pontianak. Selain itu, makanan ini juga dapat ditemukan di negara-negara lain seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan sebagian Filipina.

Selama bertahun-tahun, gaya penyajian dan penampilan gohyong relatif tidak mengalami banyak perubahan. Awalnya, ngohiong atau gohyong terdiri dari campuran daging, ayam, udang, dan telur yang dihaluskan, kemudian dibungkus dengan kulit tahu.

Gohyong biasanya dibentuk memanjang dan kemudian dikukus terlebih dahulu untuk mematangkan isinya. Setelah itu, gohyong dipotong-potong dan digoreng untuk memberikan tekstur yang renyah saat disantap.

Untuk memberikan cita rasa yang lezat dan menggugah selera, secara tradisional ditambahkan bumbu khusus yang disebut sebagai bubuk lima rempah.  Ayam gohyong merupakan kuliner hasil persilangan budaya antara Cina dan Betawi yang menekankan pada kelima rasa perpaduan yang menyatu sempurna. Menurut informasi dari Budaya-Indonesia.org, bubuk lima rempah terdiri dari campuran kayu manis, bunga lawang, cengkih, lada Sichuan, dan biji adas, yang mewakili lima rasa utama yaitu asam, manis, pedas, pahit, dan asin.

Penghidangan gohyong di Indonesia bervariasi sesuai dengan preferensi, tradisi, dan kreativitas setiap daerah atau restoran yang menyajikannya.

Ada yang disajikan dengan beragam saus seperti saus asam pedas, saus asam manis, sambal, hingga saus berbahan tauco, bahkan ada yang menggunakan madu. Contohnya, di Jalan Suryakencana Bogor, gohyong terkenal dengan saus kental bercita rasa manis gurih, sementara versi viral dari Jakarta cenderung menggunakan siraman kuah asam manis yang mirip dengan cuko pempek yang encer, dengan tambahan irisan cabe rawit hijau.

Seiring berjalannya waktu, masyarakat di Jakarta atau etnis Betawi mulai mengembangkan versi gohyong mereka sendiri yang berbahan dasar halal. Contohnya, gohyong viral di Menteng, Fatmawati, dan Cikini menggantikan daging babi dengan daging ayam dan cincangan bakso sapi.

Kulit pembungkusnya juga tidak selalu terbuat dari kulit tahu, namun ada yang menggunakan adonan telur dan tepung terigu yang mirip dengan kulit kue dadar namun lebih tipis. Selain itu, gohyong di Jakarta umumnya tidak dikukus terlebih dahulu, melainkan langsung digoreng dengan minyak panas untuk mendapatkan tekstur yang renyah.

ANGELINA TIARA PUSPITALOVA | MELINDA KUSUMA NINGRUM

MAKANAN KHAS SEMARANG

Tahu gimbal merupakan masakan khas Semarang yang terbuat dari tahu goreng, sayuran, dan bakwan udang. Sajian ini ditambahkan juga dengan kuah kacang yang terbuat dari kacang goreng tumbuk kasar.

Jika belum kenal apa itu gimbal, maka gimbal adalah olahan udang yang diberi tepung, atau mirip dengan bakwan udang. Untuk menikmati satu porsi tahu gimbal, biasanya akan dinikmati dengan kerupuk udang yang terkenal renyah.

Di Semarang sendiri, kedai penjual tahu gimbal cukup menjamur, namun warung Pak H Edy menjadi yang direkomendasikan oleh pemerintah kota Semarang. Kamu bisa ke Jalan Pahlawan di depan departemen sosial Semarang untuk berkunjung ke warungnya pak H Edy.

Sebagai kota lumpia, rasanya kalau berkunjung ke Semarang tanpa mencicipi lumpia serasa seperti belum pernah ke sana. Makanan ini dibuat dengan adonan tepung yang dibuat bundar kemudian diberi isian lalu dilipat dan digulung, baru digoreng di minyak panas.

Isian dari makanan dengan nama lain lunpia ini adalah daging ayam, bawang putih, telur orak-arik, ebi, kecap, potongan sayuran, bahkan rebung.

Wilayah Kota Semarang dikenal memiliki pesisir pantai sehingga banyak makanan dari Semarang yang memanfaatkan ikan sebagai makanan utama. Salah satunya bandeng presto.

Cara membuat panganan ini adalah dengan teknik presto agar duri bandeng yang banyak bisa menjadi lunak. Jadi, saat menyantapnya tak perlu repot untuk memilah duri bandeng. Selain itu, rasanya yang nikmat membuat bandeng presto cocok untuk disantap bersama dengan nasi hangat dan sambal.

Wingko babat merupakan panganan khas ibukota Jawa Tengah yang punya rasa manis dan gurih dari parutan kelapa. Makanan tradisional ini terbuat dari tepung ketan, gula pasir, telur, dan margarin.

Rasanya yang gurih manis membuat wingko cocok dimakan bersama teh. Biasanya wingko babat dapat ditemukan di area stasiun tawang dan poncol, terminal dan toko oleh-oleh di seputaran jl. Pandanaran. Kini, wingko babat sudah memiliki aneka rasa yang tentunya menggiurkan.

Bagi yang belum tahu tentang spekoek, maka spekoek adalah nama beken dari kue tradisional bernama lapis legit. Kue dengan ciri khas warna cokelat dan kuning yang berlapis-lapis itu memiliki rasa legit sesuai namanya.

Di Semarang banyak sekali produsen yang membuat varian baru lapis legit. Sebut saja spekoek puding, yaitu puding dengan isian irisan spekoek. Lalu ada lapis semarang yang merupakan perpaduan antara lapis legit dengan lapis mandarin dengan rasa keju.

Kamu dapat membelinya di toko spekkoek waiki di Jl. Senjoyo II No.1, Bugangan, Semarang. Atau di beberapa toko oleh-oleh khas Semarang dengan varian dan bentuk lain.

Salah satu roti khas Semarang yang kini mulai sulit ditemukan adalah roti ganjel rel karena mulai sedikit peminatnya. Bentuk dari panganan ini mirip dengan alat musik gambang dengan bentuk kotak warna cokelat bertabur wijen di sekelilingnya.

Karena bentuknya yang mirip gambang itulah, roti ini juga sering disebut roti gambang. Sedangkan asal usul penamaan roti ganjel rel adalah teksturnya yang keras dan alot seperti ganjalan rel kereta api.

Selain itu, jika dilihat dengan seksama, roti yang telah ada sejak zaman Hindia Belanda ini juga mirip ganjalan rel.

Mungkin pisang plenet tak seterkenal lumpia, Wingko, atau bandeng presto yang notabene sama-sama makanan khas Semarang. Hal inilah yang membuat pisang plenet hampir punah karena sulit ditemui.

Padahal makanan dengan bahan dasar pisang ini memiliki rasa yang enak. Pembuatannya adalah dengan cara terlebih dahulu memilih pisang kepok matang, lalu harus dibakar pada api kecil sampai agak gosong kecokelat-cokelatan. Setelah matang dan ditiriskan, pisang dipipihkan dan diberi olesan margarin baru diberi tambahan cokelat, meses, selai nanas, atau gula bubuk.

Jika tertarik, kamu bisa mencobanya dengan berkunjung di gerobak Pisang Plenet milik Pak Tuko dengan pangkalan pasar Semawis dan sekitar toko Sri Ratu.

Sego koyor merupakan hidangan nasi putih yang disajikan dalam piring dan diberi potongan koyor. Tak lupa, disiram juga dengan kuah koyor. Ada tambahan lalapan mentimun dan petai goreng.

Di Semarang satu tempat makan nasi koyor yang terkenal, yaitu Nasi Koyor Kota Lama. Tempat ini sudah ada sejak 1955. Walau cukup legendaris tapi rasa nasi koyor di tempat ini tak pernah berubah.

Beberapa waktu lalu, ada tahu bulat yang digoreng dadakan dengan harga 500-an dan sudah pasti kehalalannya. Namun jauh sebelum itu ternyata ada makanan khas Semarang bernama tahu pong dengan persamaannya adalah terbuat dari tahu dengan isian sama-sama kopong.

Tidak hanya itu, bentuk keduanya juga sama, yakni bulat, walaupun tahu pong tidak sebulat tahu bulat. Namun tetap saja ada perbedaannya, yakni pada cara penyajian dan memakannya.

Untuk tahu pong sendiri, biasanya akan dimakan bersama dengan gimbal udang (bakwan udang dengan bentuk pipih) dan sambal rawit pedas untuk dicocol. Di Semarang ada yang menjualnya di Jalan Gajah Mada No. 63B.

Mie kopyok adalah makanan dengan bahan utama mie lalu ditambah dengan tetelan daging dengan tambahan lauk berupa tahu dan kerupuk gendar. Gendar merupakan kerupuk yang terbuat dari adonan nasi dengan rasa renyah nan gurih.

Nama mie kopyok bukanlah nama satu-satunya, karena ada nama lain yang melekat pada makanan ini, seperti mie lontong dan mie teng-teng.

Ada satu penjual mie kopyok yang terkenal di Semarang yaitu Mie Kopyok Pak Dhuwur. Lokasi Mie Kopyok Pak Dhuwur ada di Jalan Tanjung Nomor 18A, Pandansari, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang.

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menjelang Hari Raya Iduladha 1442 H, masyarakat Muslim Indonesia mulai mempersiapkan serba-serbi yang dibutuhkan mulai dari hewan kurban hingga berburu bumbu untuk memasak daging kurban.

Salah satunya yang populer adalah serundeng daging sapi basah.

Makanan khas Iduladha ini sering menjadi alternatif untuk memasak daging sapi karena bisa tahan lama hingga seminggu.

Serundeng daging istimewa ini bisa menjadi asupan protein bagi tubuh.

Selain itu, hidangan kurban ini cocok untuk disimpan anak kos sebagai lauk sehari-hari.

Untuk memasak resep serundeng daging sapi tidaklah sulit, berikut bahan yang dibutuhkan dan cara mengolahnya.

Baca Juga: Resep Tongseng Solo Cocok Dimasak Saat Iduladha

Baca Juga: Resep Satai Kambing Mudah Cocok untuk Daging Kurban

Serundeng daging sapi basah pun sudah siap untuk dinikmati.

KamiBijak.com, Jalan-Jalan Kuliner – Siapa yang tidak kenal dengan makanan satu ini, yaitu ayam serundeng. Ayam serundeng merupakan salah satu makanan khas Indonesia yang mudah ditemukan di berbagai restoran. Selain mudah ditemukan ayam serundeng ini juga mudah diolah loh teman-teman.

Dinamakan ayam serundeng karena makanan khas Ciamis ini olahan ayam goreng yang ditaburi dengan serundeng. Olahan serundeng ini adalah olahan dari parutan kelapa yang dimasak hingga kuning kecoklatan dengan bumbu dapur.

Perpaduan antara ayam serundeng, sambal, dan nasi hangat merupakan perpaduan yang pas untuk para penikmat nya. Tetapi untuk para teman-teman yang menyukai lalapan salah satunya seperti selada, hidangan ini juga pas jika dikonsumsi dengan lalapan.

Dilansir dari hallosehat.com daging ayam memiliki kandungan yang baik untuk kesehatan seperti Air: 55,9 ml, Energi: 298 kalori, Protein: 18.2 gr, Lemak: 25.0 gr, Kalsium: 14 mg, Fosfor: 200 mg, Zat besi: 1.5 mg, Natrium: 109 mg, Kalium: 385.9 mg, Zinc: 0.6 mg, dan Niasin: 10.4 mg. Selain itu daging ayam juga banyak manfaat untuk tubuh seperti kesehatan jantung, membantu menurunkan berat badan serta meningkatkan kekuatan tulang.

Nah untuk teman-teman semuanya yang ingin mengkonsumsi ayam serundeng sangat mudah loh untuk memasaknya, tetapi kalau teman-teman tidak ada waktu untuk memasak teman-teman bisa memesan dari aplikasi online. (GLOR/MG)

Sumber :Review tim KamiBijak “Ayam Dada Paha Serundeng”

#JalanJalanKuliner #KamiBijakChannel #GenggamDuniaTanpaSuara

Jangan lupa subscribe, tinggal komentar, dan share. KamiBijakID Channel: http://bit.ly/KamiBijakIDChannel

Follow kami juga di sini:

Website: http://bit.ly/KamiBijakcom Instagram: http://bit.ly/KamiBijakIDInstagram Facebook: http://bit.ly/KamiBijakIDFacebook

Terima kasih sudah menonton, Like, Follow, dan subscribe Anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat.

Anda mungkin ingin melihat